Kamis, 11 Oktober 2012

contoh moral dan etika


Moral dan etika adalah dua hal yang tidak terpisahkan karena pada dasarnya moral adalah tingkah laku yang telah diatur atau ditentukan oleh etika. Moral sendiri dibedakan menjadi dua, yaitu moral baik dan moral jahat. Moral baik ialah segala tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai baik, begitu juga sebaliknya dengan moral yang jahat.
Moral adalah nilai yang berlaku dalam suatu lingkungan sosial dan mengatur tingkah laku seseorang. Moral berkenaan dengan norma – norma umum, mengenai apa yang baik atau benar dalam cara hidup seseorang.
• Contoh moral adalah:
Tidak terdapat adanya unsur suatu pemaksaan suatu agama tertentu kepada orang lain, dengan demikian masyarakat dan bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai nilai HAM.
• Contoh moral dalam halnya kehidupan sehari-hari adalah:
kalau kita menemukan tas yang berisikan dokumen penting dan juga sejumlah uang yang terdapat dalam tas tersebut. Seandainya kita memiliki moral yang baik maka kita akan memberikan tas itu kepada pemiliknya atau kalau tidak pada yang berwajib.
(Sumber: http://sarmagkadek.blogspot.com/2010/03/pengaplikasian-nilai-norma-dan-moral.html)
Etika diartikan ”sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukandalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak dan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan”
• Contoh Kehidupan sehari-hari: tata cara berbusana yang dipergunakan harus disesuaikan dengan lingkungan dimana kita berada, maksudnya agar ada kesopanan dalam tata cara berpakaian.
• Contoh dalam kehidupan sehari-hari: seperti tata cara bicara yang dipergunakan, yaitu menggunakan bahasa yang baik dan benar.
• Contoh: ketika masuk kerumah orang lain, harus mengetuk pintu rumah dan memberikan salam.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Etika, Maret 2012.
http://carapedia.com/pengertian_definisi_moral_info2097.html
2. Jelaskan perbedaan pokok antara paham kantianisme dan utilitarianisme! Berikan contoh masing-masing! Paham mana yang lebih banyak dianut oleh para profesional/Insinyur di bidang keteknikan? Mengapa?
Jawab:
Kantianisme adalah  paham yang menjunjung tinggi kejujuran dalam komunikasi serta keberanian menghadapi praduga negatif diri sendiri. Atau suatu perkataan jujur yang menyampingkan kemungkinan resiko besar terancamnya nyawa pelaku dalam kasus tersebut. Sedangkan Utilitarianisme menilai sebuah tindakan berdasarkan hasil yang dicapainya, apakah mereka membawa kebaikan bagi manusia atau tidak. Salah satu kekuatan utilitarianisme adalah bahwa mereka menggunakan sebuah prinsip dengan jelas dan rasional.
Berdasarkan pengertian diatas bila kantianisme merupakan suatu penilaian yang berupa pradugaan yang negatif dengan kata lain suatu penilaian yang tidak dilakukan dengan pertimbangan yang lebih matang, maka untuk Utilitarianisme yaitu sebuah tindakan dimana harus memiliki pemikiran rasional sehingga dengan begitu semua aspek dalam menentukan pilihan dapat ditinjau dari pemikiran rasional tersebut.
Contoh dari Kantianisme yaitu seseorang yang membuat sebuah antivirus dimana ia tidak ingin antivirus yang dibuatnya membasmi seluruh virus yang ada. data yang ada di computer akan hilang.
Contoh dari Utilitarianisme yaitu si pembuat antivirus ini ingin bisa membunuh semua virus yang ada pada computer akan tetapi ia rela membuat antivirus yang kuat dan baik walau harus menghacurkan semua software atau datanya.
Menurut saya, para profesional/insinyur/konsultan yang ahli di bidangnya mereka  akan mengerti tentang kedua pemahaman Kantianisme dan utilitarianisme karena kedua hal tersebut dapat dilakukan dengan perhitungan atau pertimbangan yang matang dalam menentukan atau memutuskan tindakan yang akan diambil atas  hal tersebut.
• Contoh paham kantianisme yaitu saat pengambilan keputusan dalam menghadapi masalah terbesar, tetapi tetap mencari obat penangkalnya dan tidak membumihanguskan instalasi riset tersebut dengan bom, yang akan meluluhlantakkan fasilitas tersebut termasuk para peneliti di dalamnya.
• Contoh paham utilitarianisme adalah seorang ilmuan yang tetap bereksperimen terhadap percobaan sistem yang diamatinya dalam perkembangan teknologi.
Kalau menurut saya, para profesional atau insinyur di bidang keteknikan tampaknya memiliki paham utilitarianisme karena seorang insinyur di bidang keteknikan lebih mementingkan hal-hal yang bermanfaat, sehingga membawa keberuntungan untuk pihak terkait, atau orang banyak.
(Sumber: http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/tugas-1-etika-profesi-11/)
3. Jelaskan yang dimaksud dengan dilemma moral, beri contoh dalam kejadian
dalam kehidupan sehari-hari!
Jawab:
Dilema moral adalah bila seseorang mengalami suatu keadaan konflik dimana seseorang ini dihadapkan ke dalam beberapa pilihan dalam membuat suatu keputusan moral dan satu moral ini disebutkan mengandung satu isu dan beberapa watak atau pikiran tertentu yang membuat seseorang menjadi terdesak dan terpaksa dalam mengambil keputusan. Contohnya yaitu: dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam kondisi seseorang sedang mendesak atau sedang membutuhkan sesuatu , sepintas seseorang itu, melihat ada seseorang ibu-ibu yang memakai perhiasan lalu tiba-tiba muncul lah dibenaknya terfikir, untuk menjambret perhiasan tersebut dikarenakan kebutuhan mendadak, atau mendesak. Dan jika dia tidak mengambilnya perhiasan tersebut maka dia benar-benar terdesak untuk membutuhkan uang, sehingga dia terjebak diantara dua pilihan, yaitu apakah harus mengambil uang itu tanpa memikirkan orang tersebut, atau dia tidak akan dapat uang, sedangkan posisi dia saat itu sangat membutuhkannya, dan seseorang ini terpaksa harus membuat keputusan secepatnya yang dinamakan dilema moral.
(Sumber: http://pendidikanmoral.um.edu.my/uploads/rujukan/real%20life%20dilema.pdf)
4. Salah satu syarat untuk menjadi profesional adalah dimilikinya kompetensi dalam bidangnya. Sehubungan dengan hal tersebut jelaskan kompetensi utama dan kompetensi penunjang yang harus dimiliki oleh Sarjana Teknik Industri Indonesia!
Jawab:
Dalam kompetensi utama dan penunjang yang harus dimiliki oleh Sarjana Teknik Industri Indonesia adalah:
• Manajemen Kualitas yaitu:
Kebutuhan konsumen, merancang produk baik berupa barang atau jasa sesuai dengan standart kualitas yang diinginkan, termasuk standar kualitas internasional, seperi SNI, ISO, dan lain-lain.
• Pengembangan Desain Produk:
Mengelola proses perancangan dan pengembangan produk mulai dari identifikasi kebutuhan pasar, perancangan produk, pengujian produk baru sampai ke tahap komersialisai produk atau jasa. Selain itu juga keampuan untuk melakukan inovasi produk.
• Desain Sistem Mnufaktur dan Sistem Produksi, yaitu:
Tentang Perancangan dan pengelolaan proses manufaktur, perencanaan dan pengendalian produksi, proses produksi, tata letak pabrik, analisis biaya produksi, dan produktivitas.
• Ergonomi (Human Factor Engineering), yaitu:
Pemberdayaan manusia dalam sistem integral seperti ergonomi, analisis perancangan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja. 



sumber:wartawarga.gunadarma.ac.id

3 komentar: